Cerita Mbah Dul Kumpulkan Uang untuk Beli Kain Kafan dan Nisan Sangat Menyentuh
Di
tengah hiruk pikuk libur akhir tahun di Yogyakarta, beredar viral kisah
mengharukan seorang penjual kacang di Alun Alun Utara.
Mbah
Dul, demikian netizen menyebutnya, mengumpulkan uang dari hasil
berjualan kacang untuk membeli kain kafan dan batu nisan. Kisah yang
mengingatkan kita agar tak hanya memikirkan kehidupan dunia itu
diviralkan oleh netizen Momo Doang di grup Info Cegatan Jogja.
Ia mengaku bertemu penjual kacang berusia 80 tahun itu pada Senin (2/1/2017) sore.
Mbah
Dul tinggal di jalan Wonosari, yang masuk wilayah Piyungan, Kabupaten
Bantul. Ia pergi ke Alun Alun Utara menumpang bus angkutan umum. Momo
merasa terharu kacang rebus Mbah Dul bukan buatannya sendiri. Wanita
sebatang kara itu mengambil dari seseorang dan menjualnya seharga Rp
5.000. Uang hasil jualan tak hanya sekadar dipakai makan. Mbah Dul
mengumpulkan uangnya untuk membeli kain kafan dan batu nisan bila ia
meninggal kelak.
Momo
menuturkan tak tahu secara pasti sejak kapan wanita lanjut usia
tersebut berjualan di kawasan sekitar Kraton. Ia mengaku akan berkunjung
ke sana lagi karena ada titipan dari seorang teman yang harus
disampaikan pada Mbah Dul.
Berikut postingan lengkap Momo
Cerita tadi sore.
Tadi sehabis maghrib saya berniat ke keraton Yogyakarta untuk sekedar melepas kangen pada bangunan termegah di kota ini.
Setelah
beberapa kali membidikan lensa ke arah keraton dan Altar lensa saya
tertarik mengarah ke suatu pemandangan yang cukup menarik yaitu seorang
nenek yang sedang berjualan kacang rebus.
Setelah
saya menghampiri dan sedikit mengobrol ternyata beliau bernama mbah dul
berusia 80 tahun yang bertempat tinggal di piyungan jl.wonosari setiap
hari beliau berjualan di depan keraton dan beristirahat di pendopo
sebelah timur altar untuk pulang ke esokan harinya dengan menaiki bus.
Sembari
air matanya mengalir beliau bercerita ternyata kacang rebus jualanya
bukan miliknya sendiri tetapi mengambil dari seorang juragan dan di jual
5000 rupiah setiap bungkusnya yang membuat saya nyesek ketika beliau
bercerita bahwa uang yang beliau dapat di kumpulkan untuk membeli kain
kafan untuk membungkus jenazahnya kelak dan sekarang sedang mengumpulkan
uang untuk membeli batu nisan beliau hidup tanpa suami maupun putra dan
tinggal di sebuah gubug buatan saudaranya.
Maaf
saya tidak bermaksud apapun hanya ingin sekedar berbagi cerita di sudut
kota kita tercinta ini dengan berbagai permasalahan yang akhir-akhir
ini hangat di perbincangkan monggo bisa kita ambil hikmah dari cerita
tersebut untuk kita renungkan bersama agar lebih menghargai hidup agar
lebih baik dari sebelumnya.
Terimakasih dan semoga bisa kita ambil hikmahnya.
sumber : tribunnews.com

Posting Komentar untuk "Cerita Mbah Dul Kumpulkan Uang untuk Beli Kain Kafan dan Nisan Sangat Menyentuh"